muhammadmirza
Kopi Arabika dan Robusta, siapa yang suka menyebut rasa Arabika itu asam, lalu Robusta pahit?
Kopi Arabika dan Robusta adalah dua varietas kopi yang paling terkenal. Meskipun keduanya sama-sama berasal dari tanaman kopi, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal rasa, aroma, dan karakteristik lainnya.
Tentu bagi sebagian orang yang baru mengenal kopi, belum begitu jelas dengan perbedaan antar keduanya. Yuk, simak artikel berikut!
Baca Juga: Mengenal Ciri-Ciri Kopi Arabika: Apa yang Membuatnya Istimewa?
Kopi Arabika (Coffea arabica) berasal dari dataran tinggi Ethiopia dan telah dibudidayakan sejak lebih dari ribuan tahun yang lalu. Tanaman kopi ini tumbuh pada ketinggian 1.000 hingga 2.000 meter di atas permukaan laut. Saat ini, Arabika menjadi jenis kopi yang paling banyak ditanam di dunia, menyumbang sekitar 60% dari total produksi kopi global.
Di sisi lain, kopi Robusta (Coffea canephora) berasal dari Afrika Barat. Tanaman ini lebih tahan terhadap hama dan penyakit, serta mampu tumbuh di ketinggian yang lebih rendah dibandingkan Arabika, biasanya 700 meter di atas permukaan laut. Tanaman Robusta menyumbang sekitar 30% dari total produksi kopi dunia.
Baca Juga: 8 Kopi Arabika Terbaik: Rekomendasi untuk Para Penikmat Kopi yang Aman untuk Lambung
Secara fisik, biji Arabika dan Robusta dapat dibedakan dengan cukup mudah. Berikut ini yang perlu kamu perhatikan:
Biji Arabika memiliki bentuk yang lebih oval dan lebih besar, serta memiliki garis tengah yang berkelok-kelok. Warna biji Arabika cenderung lebih terang, dengan permukaan yang halus.
Sementara itu, biji Robusta lebih bulat dan lebih kecil, dengan garis tengah yang lebih lurus. Warna biji Robusta lebih gelap dan permukaannya lebih kasar.
Baca Juga: Kopi Arabika Gayo: Masih Menjadi Favorit Pecinta Kopi?
Salah satu perbedaan paling mencolok antara kopi Arabika vs Robusta terletak pada rasa dan aromanya. Nah secara umumnya dapat dibedakan sebagi berikut:
Kopi Arabika diketahui memiliki rasa yang lebih kompleks, lebih manis, dan lebih beragam. Ketika menyisipnya mungkin akan ditemukan nuansa buah, bunga, atau bahkan cokelat dalam kopinya. Aroma yang dimiliki oleh kopi Arabika juga lebih kuat dan menyenangkan.
Sebaliknya, kopi Robusta cenderung memiliki rasa yang lebih kuat dan pahit, dengan sedikit rasa tanah atau kayu. Kadar kafein dalam Robusta juga lebih tinggi, sehingga memberi rasa pahit yang lebih mendalam. Robusta sering digunakan dalam campuran kopi espresso karena memberikan crema yang lebih baik dan menjaga kestabilan rasa.
Baca Juga: Manfaat Kopi Arabika dan Cara Penyajian yang Sehat
Kandungan kafein menjadi faktor penting dalam membedakan kedua jenis kopi ini. Kopi Arabika memiliki kandungan kafein lebih rendah daripada kopi Robusta.
Arabika mengandung kafein sekitar 0,8-1,4%, sedangkan Robusta kandungan kafeinnya berkisar antara 1,8-4%. Kafein bertindak sebagai pestisida alami bagi tanaman kopi, sehingga tanaman Robusta yang lebih tahan penyakit dapat menghasilkan lebih banyak kafein.
Bagi beberapa orang, kadar kafein yang lebih tinggi dalam Robusta bisa menjadi keunggulan, terutama bagi mereka yang mencari energi yang lebih besar dari kopi mereka. Namun, bagi pecinta kopi yang lebih menyukai rasa halus, Arabika menjadi pilihan yang lebih baik.
Baca Juga: Kopi Arabika, Jawaban Menikmati Kopi
Metode penyajian kopi Arabika vs Robusta biasanya berbeda. Kopi Arabika sering disajikan single origin dengan cara yang lebih halus, seperti metode seduh manual, pour-over, atau French press, untuk menonjolkan rasa dan aroma yang asli.
Sedangkan, kopi Robusta banyak digunakan dalam campuran espresso dan kopi instan atau drip bag coffee. Karena rasa dan kandungan kafein yang dimiliki Robusta lebih kuat. Robusta juga sering digunakan dalam kopi latte atau cappuccino untuk memberikan keseimbangan pada susu yang creamy.
Dari segi harga, kopi Arabika umumnya lebih mahal daripada Robusta. Hal ini disebabkan oleh proses penanaman Arabika yang lebih rumit, serta kebutuhan akan kondisi tumbuh yang lebih khusus. Selain itu, kualitas rasa dan aroma yang lebih tinggi dari Arabika juga menjadi faktor penentu harga pasaran.
Banyak petani dan produsen kopi yang lebih memilih menanam Arabika meskipun tantangannya lebih besar karena permintaan pasar yang tinggi.
Robusta, meskipun harganya lebih terjangkau, ia tetap memiliki pasar tersendiri. Banyak konsumen yang mencari kopi dengan harga yang lebih ekonomis, dan Robusta sering menjadi pilihan. Selain itu, dengan meningkatnya tren kopi generik dan campuran, permintaan akan Robusta juga semakin meningkat.
Baca Juga: Perbedaan Kopi Arabika dan Kopi Robusta Untuk Pemula
Dalam dunia kopi, ada perbedaan yang signifikan antara kedua varietas kopi tersebut. Kopi arabika lebih cocok untuk para penikmat kopi yang ingin menikmati rasa yang halus dan aroma yang kompleks, sedangkan kopi robusta lebih cocok untuk para penikmat kopi yang lebih menyukai rasa yang pahit dan kuat.
Dengan mengetahui perbedaan antara keduanya, kamu dapat memilih dan menikmati kopi yang sesuai dengan preferensi dan kebutuhanmu. Kamu bisa konsultasi gratis dengan Coffee Expert Empo Coffee dengan klik gambar berikut.
Bagikan artikel:
Sama-sama kopi hitam atau black coffee, tapi ternyata karakter rasanya berbeda. Kamu harus coba! Cold
View this post on Instagram A post shared by coffee roastery, coffee beans, coffee powder
View this post on Instagram A post shared by coffee roastery, coffee beans, coffee powder
Selain kopi dari Sumatera dan Jawa, kopi Indonesia dari Sulawesi Selatan juga menarik. Umumnya yang
Empo Coffee Roastery · Saringan Kopi Jenis, Fungsi, dan Pengaruhnya pada Rasa Kopi Bicara soal
Empo Coffee Roastery · Mengenal Mesin Roasting Kopi: Panduan Lengkap (2025) Dalam industri kopi, salah